Senin, 28 Februari 2011

TENTANG TEH

Teh Hambat Zat Besi Dan Kalsium

Dianjurkan Tak Dikonsumsi Bersamaan dengan Susu
Hobi minum kopi, teh, atau minum-minuman bersoda kadang telah dialami anak-anak. Jika anak Anda termasuk yang mengalami itu, sebaiknya segera batasi dan ganti minuman tersebut dengan ganti minuman tersebut dengan susu, air putih, atau jus buah. Kandungan kafein pada kopi, teh, dan minuman bersoda dikhawatirkan berpengaruh negatif terhadap kesehatan anak.
Kafein  adalah zat stimulan yang memengaruhi sistem saraf pusat. Awalnya, pengonsumsi kafein merasa lebih energik. Tapi, lama-kelamaan, dia bisa mengalami gangguan tidur, sakit kepala, gangguan mood (nervousness), peningkatan denyut jantung, dan iritabilitas (rewel)
Kafein juga bersifat deuretik, yakni, mengakibatkan tubuh mengeluarkan kandungan air (melalui buang air kecil) sehingga bisa memicu dehidrasi.  Zat tersebut berefek sama pada anak-anak dan orang dewasa. Itu patut dicermati orang tua
Kadar  kafein tinggi terdapat pada kopi dan teh kental. Karena itu, orang tua tak disarankan memberikan kopi atau teh kental kepada  anak, sekalipun dengan alasan kesehatan. Misalnya, memberikan kopi untuk menurunkan suhu tubuh atau mengurangi step.  Lebih baik jangan. Dampak kafein pada kopi sangat cepat, meski anak hanya minum sedikit.
Bagaimana dengan minuman teh dalam kemasan?  Kalau sudah dikemas, justru ada kemungkinan teh sudah kehilangan zat-zat pentingnya. Kadar kafeinnya juga menurun drastis.
Meski demikian, itu tidak berarti anak-anak boleh minum teh dalam kemasan tiap hari.  Meski kafeinnya sudah berkurang, teh dalam kemasan mengandung kadar gula yang cukup tinggi.itu juga tidak baik untuk anak karena bisa memicu obesitas.
Tak ada batasan berapa kali anak boleh minum teh. Menurut dia, pada usia balita, minuman terbaik untuk anak adalah susu. Namun, orang tua boleh sesekali memberikan teh. Tapi, jangan dibiasakan.  Teh dalam kemasan kan minuman selingan. Karena itu, teh jangan diberikan tiap hari. Dikhawatirkan anak lebih suka minuman teh daripada susu
Dianjurkan ada jeda 1-2 jam antara minuman teh dan susu. Setelah minuman teh, dianjurkan banyak minum air.  Pada susu terdapat kalsium dan zat besi. Sebaliknya, dalam teh ada bahan yang malah menghambat penyerapan zat besi dan kalsium.  Bila teh dan susu diminum bersamaan, tubuh tak bisa menyerap zat besi dan kalsium pada susu secara optimal.
Berencana Hamil, Kurangi Kopi
Bagi pasangan suami istri (pasutri) yang memiliki program punya anak, masa prakonsepsi (sebelum pembuahan) merupakan saat yang tepat untuk mempersiapkan diri. Untuk meningkatkan fertilitas (kesuburan), pasutri bisa memilih makanan khusus untuk dikonsumsi setiap hari.
Menurut Yayuk Estuningsih, pada masa prakonsepsi, sebaiknya diprioritaskan makanan yang mengandung asam folat, zat besi, vitamin C, vitamin B6, seng, selenium, dan kalsium. Bahan makanan seperti biji-bijian, daging, dan serelia mengandung selenium. Sedangkan sumber seng di antaranya adalah makanan laut, gandum, dan beras merah.
“Bahan makanan seperti wortel, ubi merah, mangga, dan sayur berdaun hijau merupakan sumber beta karoten bermanfaat untuk maturasi sperma,” terangnya.
Ahli gizi RSAL dr Ramelan Surabaya itu juga menyarankan konsumsi avokad dan jambu biji yang kaya vitamin C. manfaat vitamin C, kata dia, tidak hanya meningkatkan daya tahan tubuh, tapi juga mencegah infeksi, kanker, dan penyakit jantung. Vitamin C juga merupakan sumber antioksidan. “Untuk fertilitas, vitamin C dapat meningkatkan jumlah dan mobilitas sperma,” ujarnya.
Yang perlu diperhatikan, ada pantangan yang sebaiknya dihindari. Yayuk mencontohkan konsumsi alkohol. Pada wanita, alkohol menekan produksi hormon estrogen dan progesteron serta meningkatkan prolaktin. Itu akan menghambat terjadinya proses ovulasi. Pada pria, alkohol mengakibatkan penurunan ukuran testis, menurunkan volume semen (air mani), serta menurunkan konsentrasi, motilitas, dan morfologi normal spermatozoa. Kondisi tersebut akan mengurangi fertilitas.
Disarankan menghindari makanan instan yang kaya sodium, bahan pewarna, dan bahan pengawet.
Calon ibu yang gemar mengonsumsi kopi dan soft drink dianjurkanuntuk membatasi konsumsi bahan tersebut. Sebab, kafein yang terkandung dalam kopi, teh, dan soft drink merupakan stimulan yang dicurigai bisa menurunkan kesuburan. Efek tersebut muncul bila bahan itu dikonsumsi lebih dari tujuh cangkir per hari. “Disarankan tidak minum kopi lebih dari satu cangkir per hari jika berencana hamil. Sebaiknya perbanyak minum air putih,” sarannya.
Dianjurkan pula menjaga berat badan. Jika mengalami kegemukan, disarankan segera berkonsultasi ke ahli gizi untuk mengatur pola makan. Yayuk mengatakan, kegemukan akan menghambat keseimbangan hormon testosteron pada pria dan estrogen pada wanita. Kondisi itu mengurangi kesuburan. “Lakukan olahraga sewajarnya saja,” ujarnya.
Short URL: http://wanitacosmo.com/?p=74

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites